Value at Risk Farida Thamrin & M Sianturi Economic and Financial Research Bank Mandiri Head Office September 2000 | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
II. Pengertian Value at Risk (VaR) Value at Risk menghitung besarnya potensi kerugian yang mungkin terjadi pada portfolio yang dimiliki perusahaan (atau investor). Potensi kerugian ini didefinisikan untuk suatu jangka waktu tertentu (time horizon) dan nilai probabilitas tertentu (confidence level). Selain itu, VaR sebagai besaran resiko atau expected loss diukur dalam nilai absolut mata uang.Misalkan: VaR harian dengan probabilitas 95% adalah IDR2.3 milyar. Artinya, dalam periode 20 hari kedepan, terdapat kemungkinan rugi harian sebesar paling tidak IDR2.3 milyar. Dalam contoh ini terdapat beberapa hal yang penting diperhatikan:
III. Beberapa Metode Perhitungan VaR
IV. Contoh perhitungan VaR (metode variance-covariance) Anggaplah seorang investor memiliki portfolio yang terdiri atas 5 buah asset yaitu saham PT Telkom, PT Gudang Garam, PT HM Sampoerna, PT Indah Kiat Pulp, dan PT Indosat.Untuk menghitung VaR maka diperlukan data-data berikut:
Komponen diagonal dari matriks adalah varians dari masing-masing aset, sedangkan sisanya menyatakan komponen kovarian antar aset. Dengan menggunakan matriks ini, dihitung nilai risk atau varian portfolio tersebut dengan menggunakan persamaan risk portofolio = sigmap2 = w . varcov . v’ = 6.47.10-4 Sehingga standard deviasi portfolio (sigmap) adalah akar dari sigmap 2, yaitu sebesar 0.0254 (2.54%). Langkah berikutnya adalah menghitung volatilitas portofolio pada confidence level tertentu. Jika diasumsikan confidence level adalah sebesar 95% (yang secara statistik berarti number of standard deviation adalah 1.64), maka diperoleh nilai volatility sebesar 4.17%. volatility = 1.64 . sigmap = 1.64 . 0.0254 = 0.0417 Secara praktis, jika seorang investor mempunyai uang sebesar IDR10 bn, angka 0.0417 ini (4.17%) berarti bahwa terdapat kemungkinan si investor akan mengalami kerugian minimal sebesar IDR417mn per hari akibat adanya volatiitas harga saham-saham dalam portofolionya. Angka IDR417 mn inilah yang disebut dengan angka VaR. value at risk = 10bn . 0.0417 = 417m Secara teknis, dari hasil perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam seratus hari perdagangan terdapat 5 hari kejadian dimana si investor mengalami kerugian lebih dari IDR417 m. Untuk contoh dengan menggunakan asumsi confidence level sebesar 99% yang berarti number of standard deviation adalah 2.33, akan diperoleh nilai volatiliy volatility = 2.33 . sigmap = 2.33 . 0.0254 = 0.0593 Dengan kembali mengasumsikan nilai portfolio investor sebesar IDR10 bn, maka nilai Value at Risk dari portfolio tersebut adalah value at risk = 10bn . 0.0593 = 593m Dari hasil perhitungan tersebut dapat diartikan bahwa dalam seratus hari perdagangan kemungkinan investor mengalami kerugian diatas IDR 593 m adalah sebanyak 1 hari. Dari kedua contoh diatas, maka dapat dilihat bahwa semakin tinggi nilai confidence level
yang dipergunakan, maka akan semakin besar nilai Value at Risk-nya. Berarti capital allocation
yang harus dicadangkan investor juga semakin besar.
V. Kesimpulan Dari perhitungan VaR didapat suatu angka yang menunjukkan besarnya jumlah dana potensial (capital reserve) yang harus dicadangkan untuk mengantisipasi resiko yang terjadi. Dengan menggunakan metode variance-covariance dalam contoh perhitungan, dapat disimpulkan bahwa pemilihan angka confidence level akan menentukan besarnya capital allocation yang harus dicadangkan investor. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
*1 Dalam praktek, bobot portfolio didapatkan
dengan pendekatan Mean-Variance versi Markowitz.
*2 Secara teknis, diasumsikan bahwa return adalah terdistribusi secara log-normal. |